KEJAHATAN SEKSUAL MENCENGKRAM DUNIA PENDIDIKAN

blogger templates


Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat diperlukan oleh manusia untuk menata kehidupannya, dan untuk memperoleh pendidikan yang memadai maka sekolah menjadi salah satu alternative yang dipilih. Sekolah dipandang sebagai sebuah lahan interaksi edukasi yang sosoknya tidak hanya menjadi lahan dalam pengembangan dan transfer keilmuan (Transfer of Knowledge) melainkan juga menjadi lahan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan (Transfer Of Value). Sehingga diharapkan akan melahirkan generasi yang sehat baik secara akademis maupun sosial. Generasi yang memiliki moral dan etika yang baik dan bisa dibanggakan, generasi yang hebat dalam sisi gagasan dan kuat dari sisi kejujuran.
Sehingga banyak orang tua dengan rela dan berusaha sekuat tenaga untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi putra-putrinya. Para orang tua mulai mengincar sekolah-sekolah yang sudah terbukti berprestasi dan terkadang siap merogoh kocek yang dalam hanya agar anak mereka bisa mengenyam pendidikan disekolah berkualitas tersebut. Dan di Indonesia stigma sekolah swasta merupakan salah satu alternatif pendidikan “mewah” nan berkualitas. Meskipun ada juga beberapa sekolah negeri yang mampu menawarkan fasilitas yang juga mumpuni tak kalah dari sekolah swasta.
Lantas bagaimana ketika sekolah yang diharapkan menempa anak menjadi lebih baik dan menawarkan kenyaman-kenayaman ternyata berubah menjadi lahan paling menyeramkan karena disana ada unsur-unsur bernuansa kejahatan. Seperti diberitakan dibeberapa media massa baik cetak maupun elektronik, seorang siswa TK disalah satu sekolah internasional menjadi korban kejahatan seksual yang terjadi didalam lingkungan sekolah yang notabenenya sebagai wadah penempaan diri agar lebih baik. Dan yang memilukan adalah kejahatan ini dilakukan oleh mereka yang menjadi pekerja disekolah tersebut.
Tragedi ini tentunya bukanlah satu-satunya kasus yang telah tercatat dalam dunia kelam pendidikan nasional. Kita berharap ke depannya kasus serupa tidak terulang lagi agar pendidikan kita menjadi semakin berkualitas. Pendidikan berkualitas bukanlah semata diukur dari gedung yang mewah dan bayaran yang mahal. Kita bisa belajar banyak dari kisah Laskar Pelangi, yang menceritakan kualitas pendidikan hanya bermodal bangunan ala kadarnya namun menghasilkan siswa-siswi luar biasa gemilang prestasinya. Mengapa Laskar Pelangi bisa sukses. Jawabannya bukan karena Gedung atau Bayaran mahal melainkan karena disana adanya kenyamanan. Dalam mutu pendidikan hal yang terpenting adalah  anak-anak harus bebas dalam tekanan yang memunculkan efek stress. Sehingga sekolah harus menjadi zona nyaman dalam garda terdepan. Karena motivasi belajar muncul pada kualitas nyaman yang dirasakan sang anak. Sehingga standar moral seorang guru maupun tenaga kerja dilingkungan sekolah lebih penting daripada kualitas sang anak.
Banyak penelitian yang telah membuktikan kaitan erat antara prestasi siswa dengan lingkungan yang nyaman. Karena sejatinya belajar bukan hanya berbicara tentang mengunyah pelajaran dengan lahap. Namun lingkungan sangat berpengaruh untuk menunjang prestasi seseorang. Menurut Qodrat Asyraf Rutbah secara psikologi, memang lingkungan juga berperan penting dalam perilaku manusia khususnya sekolah, sebab dari sinilah perlakuan-perlakuan yang terus-menerus dan terstruktur masif diberikan kepada anak, sehingga anak diharapkan dapat merubah perilakunya sesuai yang diharapkan. Sekolah yang telah memberikan lingkungan yang menunjang bagi kesuksesan pendidikan maka sekolah itu secara langsung dan tidak langsung memberikan sentuhan perlakuan kepada anak. Lingkungan itu meliputi 1) fisik seperti bangunan, alat, sarana, dan gurunya kemudian 2) non fisik yaitu kurikulum, norma, dan pembiasaan nilai-nilai kehidupan yang terlaksana di sekolah itu.
Tentu kita semua sangat berharap agar kasus kejahatan seksual tidak lagi terulang khususnya kepada anak. Untuk mencegah hal tersebut maka pendidikan seksual kepada anak harus diberikan sedini mungkin dan dimulai dari rumah. Kita bisa memulainya dengan hal yang sesimpel mungkin seperti mengenalkan tentang Underwear rule atau Touching Safety Rule kepada anak. Dan para orang tua pun harus terus memberikan perhatian penuh kepada anak dalam mengontrol setiap perkembangan yang terjadi pada anak baik secara mental maupun fisik. Orang tua juga jangan larut dengan paradigm bahwa pendidikan berkualitas adalah miliknya sekolah bertarif mahal. Karena pendidikan bukan persoalan biaya melainkan mutu. Cukup virus kemewahan menjangkiti pola pikir orang tua. Mari cerdas melihat lingkungan, anak-anak di pelosok kampong pun terkadang lebih bermutu sisi intelektualitasnya dibanding anak yang menempuh pendidikan disekolah mahal bergedung mewah dan berseragam parlente.
Hal lain yang dapat dilakukan untuk mencegah kejahatan seksual adalah dengan melahirkan regulasi yang memiliki sanksi terberat. Hingga saat ini regulasi tersebut memang sudah ada namun sanksi yang diberikan masih sangat minim sehingga jauh dari efek jera kepada para pelakunya. Tercatat Undang-Undang tentang Perlindungan Anak bahwa hukuman bagi pelaku kejahatan seksual terhadap anak adalah minimal 3 tahun dan maksimal 15 tahun penjara serta denda minimal sebesar Rp60 juta dan maksimal sebesar Rp 300 juta. Hanya 15 tahun? Hukuman ini masih tergolong sangat minim. Kenapa? Karena efek domino yang ditimbulkan kepada korban masih jauh lebih parah daripada hukuman yang diterima sang pelaku. Anak-anak korban kejahatan seksual ini akan mengalami trauma psikologis berkepanjangan yang tentunya akan mempengaruhi perkembangan mereka hingga dewasa. Dan bahkan terkadang menjadikan mereka sebagai pelaku kejahatan saat mereka dewasa nantinya.
Oleh karena itu, pemerintah agar membuka mata hati dan perasaan untuk lebih berani menjaga keselamatan generasi penerus bangsa ini dengan cara memberikan hukuman terberat kepada pelaku, bisa seumur hidup atau bahkan pelaku dikebiri sehingga menutup pintu mereka mengulangi kejahatannya.
Anak-anak memiliki banyak cita-cita besar yang berguna bagi bangsa ini, apalagi mereka adalah generasi penerus tampuk kepemimpinan negeri ini. Maka tugas kita khususnya pemerintah untuk menjaga dan memberikan perlindungan secara hukum dari kejahatan-kejahatan yang mengincar mereka. Jangan sampai kita hanya menjadi bangsa pengecut dan hanya pandai terkejut setiap membaca berita tentang kasus-kasus yang menimpa para anak seperti yang dialami siswa disekolah internasional tersebut, lantas mengelus dada dan dengan gagapnya menyumpah serapah tindakan kejahatan tersebut. Saatnya berbuat lebih nyata dan berani jika ingin bangsa ini memiliki generasi yang sehat secara moralitas dan mentalitas. Stop kejahatan seksual kepada anak !

0 Response to "KEJAHATAN SEKSUAL MENCENGKRAM DUNIA PENDIDIKAN"