Menurut
Nabi, rata-rata umur umatnya sekitar 60 tahun. Waktu kita sama dalam sehari 24 jam.
Cara kita menggunakan waktu inilah yang membuat kita berbeda.
Kalau
dihitung, masing-masing waktu kita sama: 60 detik dalm 1 menit, 60 menit dalam
1 jam dan 24 jam sehari, 7 hari dalam sepekan dan seterusnya, anda hitung
sendirilah waktu anda. Namun kata Imam Al Ghazali, kalu orang umurnya 60 tahun
rata-rata dan menjadikan 8 jam sehari untuk tidur, maka dalam 60 tahun ia telah
tidur 20 tahun. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Dan itulah kebanyakan
manusia. Apakah termasuk kita ? Allahu a’lam bish shawab.
Ada tiga hal yang tak pernah kita dapatkan
kembali
1.
Kata yang telah diucapkan
2.
Waktu yang telah lewat
3.
Momentum yang diabaikan
Tanda –tanda kebahagiaan dan keberuntungan hidup seorang mukmin ada
lima :
Pertama, setiap
ilmunya bertambah, bertambahlah tawadhu’ dan kasih sayangnya.
Kedua, setiap
amalnya bertambah, bertambah pula rasa takut dan kehati-hatiannya.
Ketiga, setiap kali
umurnya bertambah, berkuranglah ketamakan dan kerakusannya.
Keempat, setiap kali
hartanya bertambah, bertambah pula
kedermawanannya dan pengorbanannya.
Kelima, setiap kali kedudukannya bertambah, bertambah pula
kedekatannya kepada sesama manusia, memenuhi kebutuhan mereka dan rendah hati
terhadap manusia.
( al Fawaid, Ibnu Qayyim Al
Jauziyyah)
Rasulullah
adalah manusia paling sibuk di dunia. Beliau adalah teladan utama dalam segala
keadaan. Di antara aktifitasnya dalam mendidik ummat, Rasulullah SAW berperang
sebanyak lebih dari 80 kali dalam tempo kurang dari 10 tahun. Beliau pun mampu
mendidik keluarga menjadi keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah, mesra
terhadap istrinya, santun terhadap pembantunya, penyayang terhadap fakir
miskin, dan berbagai prestasi luar biasa yang harus kita teladani.
Zaid bin
Tsabit ra sanggup menguasai bahasa parsi hanya dalam tempo 2 bulan.
Abu Hurairah
masuk Islam usia 60 tahun, pada tahun khaibar dan selalu menyertai Rasulullah
sepenuhnya. Ia meninggal di Madinah tahun 57 H. Prestasinya luar biasa, dia
meriwayatkan sebanyak 5374 hadits.
Anas bin
Malik Al Anshari Al Khazraji, pelayan Nabi semenjak berusia sepuluh tahun dan
terus menyertai Nabi selama 20 tahun. Dia wafat dengan meninggalkan 120 anak.
Dia berusia panjang lebih dari 100 tahun. Wafat di Bashrah tahun 93 H.
Haditsnya yang dimuat dalam kitab-kitab hadits sebanyak 2286 hadits.
Salah
seorang dari Bani Jaradah Al Ulama di Haleb yakni Abul Hasan bin Abi Jaradah
(548H) menulis dengan khat-nya kitab-kitab berharga sebanyak tiga lemari. Satu
lemari untuk anaknya, Abul Barakat, dan satu lemari lagi untuk anaknya Abdullah.
Adalah abu
Bakar Al Anbri. Ia sakit karena seringnya membaca dan itulah yang membawanya
kepada kematian. Ketika sakitnya termat kritis, datang tabib untuk memeriksa air
seninya. Tabib berkata, “Tuan telah melakukan sesuatu yang tidak pernah
dilakukan oleh siapapun, sebenarnya apa yang telah tuan lakukan?” Al Anbari pun
menjawab, “Aku membaca setiap pekan sebanyak 10000 lembar.” (Efisiensi Waktu,
hal.30)
Syekh Ali
Ath Thanthawi membaca 100-200 halaman setiap harinya. Bila
dikalkulasikan dengan umurnya tujuh puluh tahun berarti beliau telah membaca
sebanyak 5.040.000 halaman buku, baik buku besar maupun buku kecil. “Artikelku
yang telah dimuat di media massa lebih dari 13.000 halaman, sedangkan yang
hilang sejumlah itu juga dan bahkan lebih.”
Syekh Abu
Mahmud dari palestina mampu menghafalkan Al Quran dalam waktu 3 bulan padahal
saat itu beliau telah berusia 37 tahun.
Imam Ibnu
Jarir Ath Thabari, seperti diceritakan oleh Al Khatib Al Baghdadi, selama 40
tahun dari usianya yang terakhir, ia mampu menulis 40 halaman kitab setiap
harinya.
DR. Warsito,
pria usia tiga puluhan tahun, kelahiran pelosok karanganyar Jawa Tengah,
menemukan dan menggagas volume thopography, foto scan 4 dimensi real time yang
kini menjadi rujukan para profesor dunia yang dulu menjadi guru dan referensi
ilmunya.
0 Response to "BERHITUNG … MULAI!"
Posting Komentar