Ekspansi Gerakan Islam Transnasional Di Indonesia, Jakarta: The Wahid Institute. 2009Ideologi dan agenda garis keras yang
telah memanipulasi keyakinan umat islam menyebabkan mereka sering bersikap dan
bertindak brutal terhadap siapapun yang tidak mendukung, apalagi yang menolak
pandangan mereka. Karena itu usaha dalam mengastasi masalah ini membutuhkan
orang-orang yang bersifat ksatria dan berani yang tidak takut kepada sipapun
kecuali kepada Allah SWT.
Dalam sejarah nusantara, kita mengenal
adanya wali, resi, kesatria, dan pemberani yang tampil membela kebenaran dan
memperjuangkan keadilan, sifat ini terus mengilhami generasi demi generasi,
termasuk, dewasa ini pun banyak orang Indonesia yang mewarisi sifat-sifat ini,
mereka berjuang demi kebenaran dan keadilan. Tapi sayangnya, karena tidak terorganisasi, mereka
sering merasa terpisah dan terisolir, sementara pada saat yang sama para agen
garis keras terus menyerang siapapun yang mengajarkan dan melestarikan
nilai-nilai luhur agama dan falsafah hidup nenek moyang kita. Dalam hal ini
kita perlu membangun gerakan yang mampu mengilhami dan mendukung mayoritas
terbesar bangsa Indonesia yang selama ini diam (the silent majority) demi menyuarakan kebenaran agama dan tradisi
nenek moyang kita. Dengan demikian, kelompok garis keras tidak akan berhasil
menguasai Indonesia. Dan umat islam moderat akan kembali mewarnai kehidupan
berbangsa dan bernegara yang bisa menjadi jaminan bagi minoritas dan
benar-benar menjadi rahmat bagi seluruh makhluk.
Untuk melestarikan UUD, NKRI, dan
menegakan warisan luhur tradisi, budaya dan spiritual bangsa Indonesia, harus
ada usaha-usaha terorganisasi untuk melaksanakan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Mengajak dan mengilhami masyarakat dan
para elit untuk bersikap terbuka, rendah hati, dan terus belajar agar bisa
memahami spiritual dan esensi ajaran agama dan menjadi jiwa-jiwa yang tenang.
2. Menghentikan dan memutuskan dengan cara
damai dan bertanggung jawab Mata rantai penyebaran paham dan ideology garis
keras melalui pendidikan (universal) yang mencerahkan serta mengajarkan dan
mengamalkan pesan-pesan agama islam yang mampu menumbuhkan kesadaran sebagai
hamba Tuhan yang rendah hati, toleren dan damai
3. Menyadarkan para elit dan masyarakat
bahwa paham dan ideology garis keras yang dibawa oleh gerakan Islam
transnasional dari timur tengah dan disebarkan oleh kaki tangannya di Indonesia
bertentangan dengan Islam serta tradisi budaya dan corak keberagaman bangsa
Indonesia yang sejak lama bersifat santun toleren dan moderat.
4. Memperjuangkan meletarikan dan mewujudkan
pancasila yang merefleksikan esensi Syari’ah serta meyakinkan para elit dan
masyarakat bahwa hal ini merupakan cara untuk mewujudkan Islam benar-benar
sebagai rahmat lil alamin bagi seluruh makhluk, sebagaimana dicita-citakan oleh
para pendiri bangsa.
5. Bekerja sama dengan para ulama spiritual
untuk merivitalisasi NU sesuai dengan paham Ahlussunnah waljama’ah serta
mendukung ulama spiritual untuk memimpin NU . dengan cara demikian
kelompok-kelompok dan para agen garis keras akan sulit menyusup dan
mempengaruhi ormas moderat ini. Bahkan NU akan membantu mengusut dan
memberhentiakn garis keras ke pemerintahan , MUI, dan bidang-bidang strategis
lainya, membangun Negara menjadi lebih adil dan sejahtera dan menjadi pelopor
pejuangan membebaskan dunia dari krisis kesalah pahaman tentang islam serta
serta menyelamatkan dari ancaman dan bahaya garis keras.
6. Bekerja sama dan mendorong para praktisi
pendidikan dari tingkat dasar, menengah dan tinggi untuk memperkenalkan dan
mengajarkan kekayaan, keluhuran dan arti penting warisan budaya dan tradisi
bangsa Indonesia, mendorong otoritas dunia pendidikan dan para praktisi
pendidikan, orang tua/wali murid untuk bersikap kritis terhadap berbagai
kegiatan dan pengajaran keagamaan dilingkungan mereka yang kerap digunakan
sebagai sarana infiltrasi ideology garis keras
7. Mewujudkan institusi pemerintahan yang
adil dan taat hukum (the institutions of good governance and the rule of law),
tujuannya untuk kesejahteraan agar masyarakat dan Negara bisa berkembang
menjadi maju secara nyata.
8. Menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran
tentang pesan-pesan leluhur agama islam sebagai rahmat bagi seluruh makhluk .
serta kesadaran berbangsa dan bernegara. Agar membantu manusia mengatasi krisis
salah paham tentang islam yang telah menyebar dari golongan garis keras.
9. Menumbuhkan rasa bangga terhadapa tradisi
dan budaya bangsa dan agama yang ada di Indonesia.
3. Menyadarkan para elit dan masyarakat
bahwa paham dan ideology garis keras yang dibawa oleh gerakan Islam
transnasional dari timur tengah dan disebarkan oleh kaki tangannya di Indonesia
bertentangan dengan Islam serta tradisi budaya dan corak keberagaman bangsa
Indonesia yang sejak lama bersifat santun toleren dan moderat.
5. Bekerja sama dengan para ulama spiritual
untuk merivitalisasi NU sesuai dengan paham Ahlussunnah waljama’ah serta
mendukung ulama spiritual untuk memimpin NU . dengan cara demikian
kelompok-kelompok dan para agen garis keras akan sulit menyusup dan
mempengaruhi ormas moderat ini. Bahkan NU akan membantu mengusut dan
memberhentiakn garis keras ke pemerintahan , MUI, dan bidang-bidang strategis
lainya, membangun Negara menjadi lebih adil dan sejahtera dan menjadi pelopor
pejuangan membebaskan dunia dari krisis kesalah pahaman tentang islam serta
serta menyelamatkan dari ancaman dan bahaya garis keras.
7. Mewujudkan institusi pemerintahan yang
adil dan taat hukum (the institutions of good governance and the rule of law),
tujuannya untuk kesejahteraan agar masyarakat dan Negara bisa berkembang
menjadi maju secara nyata.
0 Response to "Ilusi Negara Islam: "
Posting Komentar