Dari sekian banyak manusia yang pernah gue
temui selama 20 tahun terakhir, menurut pengamatan gue, jenis manusia Indonesia itu
dibagi menjadi 12. Yaitu:
1. Manusia alim yang mengerti ibadah tapi kurang
wawasan tentang gilanya dunia sekitar mereka
2. Manusia alim berwawasan yang suka mengkritik
orang2 yang menggila di sekitar mereka
3. Manusia bejat kelas teri yang gak peduli sama
ajaran agama
4. Manusia bejat kelas kakap yang gak peduli
sama ajaran agama
5. Manusia yang tau agama tapi menjalankan
larangan agama
6. Manusia ambisius yang suka naik darah
7. Manusia pasrah
8. Manusia kaya raya yang selalu melihat ke atas
9. Manusia kaya raya yang mau melihat ke bawah
10. Manusia kelas tengah dengan segalanya yang
berada di tengah
11. Manusia kelas teri yang punya prinsip
12. Manusia kelas teri yang ngelunjak
Sekali lagi menurut pendapat gue, semua
manusia di Indonesia memang hanya berputar di 12 area itu aja. Manusia di area
pertama, biasanya lahir di sebuah wilayah yang agamais tapi lokasinya jauh dari
jangkauan polutan, di kampung yang jauh dari kota misalnya, yang di sana cuma
ada kepala dusun, musola, jalanan tanah dan sawah.. Orang2 semacam ini banyak
lahir di tahun sebelum kemerdekaan (seperti nenek gue dan buyut2 gue), tapi
sampe sekarang juga masih banyak sih.
Manusia area satu ini hanya tau tentang kebaikan, menjalankan
hidup mereka dengan aturan agama, dan mereka hanya tau bahwa baik adalah A dan
buruk adalah B, orang baik akan mendapat pahala, orang jahat akan mendapat
dosa. Buat mereka berbohong pada orang tua adalah dosa, maling masuk neraka,
berzina azabnya seumur dunia, dan percaya pada dukun haram hukumnya. Mereka gak
pernah menyangka bahwa di kota besar, anak2 ABG sering berbohong untuk melipat
gandakan uang buku/keperluan sekolah cuma untuk mendapatkan “lebihan” buat
jalan/beli pulsa. Bagi manusia di area satu, jika ada cowok datang ke rumah
cewek lebih dari 3x itu namanya TABU, akan lebih baik jika mereka segera di
tunangkan atau bahkan dinikahkan. Mereka akan terkaget2 jika melihat anak2 muda
di kota besar nginep bareng cewek cowok dalam satu kamar ketika taun baruan,
padahal menurut anak kota ngumpul2 bareng temen itu biasa. Ternyata apa yang
menurut manusia area satu adalah DASYAT, ternyata adalah hal “cemen dan biasa”
untuk manusia area lain.
Manusia area dua punya fikiran yang sama dengan manusia area
satu, hanya saja manusia area dua biasanya tumbuh di lingkungan penuh polusi
sehingga intelektualitasnya juga menjadi jauh lebih tinggi. Manusia2 ini
dididik dengan teori, lingkungan dan pengalaman yang lebih liar. Pemunculan
mereka biasa gue dapati di musola sekolah, musola kampus, demo2 jalanan, dan
setelah dewasa mereka mulai menjamur di beberapa partai politik. Manusia area
dua adalah manusia dengan prinsip agama yang kuat, pengamatan yang terkaji secara
berkesinambungan dalam pribadi, dan juga ketahanan hidup yang merupakan
perlawanan dari prinsip agama yang mereka punya dengan lingkungan heterogen
yang ada di hadapan mereka. Manusia area dua ini biasanya bisa bertahan dengan
baik di kota2 besar dengan tetap mempertahankan prinsip agama, ekonomi yang
berkecukupan dan pergaulan yang baik, walaupun banyak yang mencibir karena
“agama + kepintaran + perlawanan = dianggap teroris” tapi manusia area dua
tetap bisa berjaya di mana-mana. Good!?
Manusia area tiga biasanya lahir di lingkungan yang “kasar”,
misalnya di pasar, di penjara, di lingkungan penjudi, di rumah pelacuran, dll.
Mereka ini sejak kecil emang udah gak pernah dididik dengan apa yang disebut
agama. Mereka tau ada Tuhan, mereka pernah mendengar kalau berbuat A,B,C itu
dosa, tapi karena lingkungan yang membesarkan mereka tidak pernah memberikan
contoh, maka sampai mati mereka akan menjadi seperti itu. Gue sering melihat
manusia area tiga ini di terminal, stasiun kereta, atau pasar. Sambil main kartu
mereka mabok, pangku2an (cowok brewokan dan cewek berbaju minim), dompet mereka
isinya hanya puluhan ribu, tapi mereka sangat suka taruhan di meja judi, sambil
dihibur dangdut dan sepiring sate anjing. Beberapa di antara mereka yang
berpenampilan seperti perempuan memperebutkan perhatian laki2, tapi juga
berhubungan sex dengan perempuan. Di lingkungan ini juga mereka berani bunuh2an
demi uang, emosi mereka gak terkontrol, tusuk sana tusuk sini yang penting
puas, dan akhirnya banyak orang di sekitar mereka yang jadi gak waras alias
gokil/gelo/gila.
Manusia area empat biasanya lahir di lingkungan mewah, penuh
kesenangan dan kemegahan. Bisa jadi mereka anak pejabat, anak presiden,
keturunah ningrat, artis, orang kaya raya, dll. Mereka dididik dengan pendidikan
hebat, gizi tercukupi, aturan, sopan santun, agama, semua mereka pelajari. Gue
sendiri masih bingung kenapa manusia di area ini juga dengan mudahnya membunuh,
emosi sedikit orang di tembak, malu sedikit orang di penggal, perintah sana
perintah sini, nyiksa pembantu, nendang2 barang seenaknya, nyewa
perempuan/laki2 manapun yang mereka mau untuk mempertunjukan tarian bugil di
depan mereka dan teman2 nya terus lanjut nge sex . Mungkin sejak kecil mereka
terlalu di manjakan, atau hidupnya terlalu mudah dan bergelimangan harta sampai
akhirnya mereka bisa ngapain aja seenak jidat? Yah… itu sih pendapat gue, gak
tau juga sebenernya mereka kenapa sampe segitunya?
Manusia area lima adalah manusia terbanyak yang pernah gue
temui di Indonesia. Manusia dengan pendidikan cukup, kehidupan cukup, pergaulan
cukup, keuangan cukup, dan tentu saja dengan ilmu agama yang cukup. Mereka
baik, bersosialisasi, tapi… mereka begitu sering berbuat dosa, walalupun mereka
tau itu dosa. Gue salah satu dari manusia di area lima , hehehe. Gue tau solat
wajib, tapi DULU, gue suka bolong2 in solat karena sibuk di kampus. Temen2 gue,
mereka tau merokok itu makruh dan lebih banyak mudarotnya dari pada manfaatnya,
tapi mereka tetep ngerokok, mencoba minum minuman keras, bahkan banyak sekali
yang mencoba untuk sex di luar nikah. Padahal mereka tau itu DOSA BESAR, wong
mereka sekolah dan belajar agama kok. Lalu kenapa masih melakukan dosa?. Gak
tau juga ya… Mungkin itulah bukti bahwa SETAN benar2 membuktikan janjinya
kepada Allah.
“Iblis berkata: “Ya Tuhanku, kerena Engkau
telah memutuskan aku sesat, maka aku benar-benar akan menjadikan anak cucu adam
memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan aku akan menyesatkan
mereka semua, kecuali hamba-hamba Engkau yang ikhlas di antara mereka”
(Al-Hijr: 39-40).
Intinya, menurut gue, mau gak mau walopun
kita udah cukup baik, tau agama, berpendidikan, dll, tetep aja kalo gak “hati2
dan inget wanti2” akan tetep kena jebakan setan. APALAGI YANG AGAMANYA KURANG?
Yaaah… Lebih parah!? So… buat manusia2 yang merasa berada di area lima ,
kayanya emang kita tuh harus sering “inget2 Tuhan” dan “hati2 menjalani hidup”.
Manusia area enam lebih gue khususkan pada orang2 politik sih.
Biasanya darah mereka cepet banget panasnya, mereka punya ambisi untuk berkuasa
dan mendapatkan tahta. Bisa diliat dari persiapan pemilihan presiden 2009
sekarang, tiga partai raksasa kayanya lebih banyak ngurusin koalisi partai deh
daripada ngurusin ekonomi yang memburuk. Apalagi blok M yang gue liat2 makin
lama makin ribet. Mengkritik BLT tapi dia sendiri ngiklanin BLT pas kampanye,
ngajak partai tengah buat BOIKOT Pempres, padahal mereka juga ngotot pengen
ikutan itu kontes. Membingungkan, padahal kan mereka udah pada tuir. Ambisi
mereka terlihat menggebu2, kalo diibaratin kartun gunung, kayanya gunungnya
udah goyang2 mau meletus deh. Belom lagi Blok G yang sampe sekarang masih
bingung mau kemana. Putusan pertama mau nyalonin capres, karena kurang
popularitas eh… mereka malah mundur lagi nyalonin cawapres, di gantungin dikit sama
SBY NGAMBEK, trus NYAPRES lagi kaya rencana awal. Hhhh… HERAN!? Kalo begini mah
ketauan banget, intinya emang dese2 pada pengen ada di bangku nomer 1 atau
nomer 2. Bukan cuma mereka, semua manusia di area enam ini mungkin emang di
lahirkan dengan jantung yang detakkannya lebih kenceng dari orang2 biasa kali
ya. Buktinya, caleg2 yang gagal pada GILA, ada yang bunuh diri lah padahal lagi
hamil, malah ada ibu2 yang sampe ngelempar mic pas pembicara lagi ngomong cuma
gara2 intrupsinya tentang pemilu gak ditanggepin. Manusia area enam ini emang
rata2 pada akhirnya banyak di temui di politik, tapi, banyak juga sih kita
temuin di kantor2 atau di sekolah dan kampus. Misalnya yang punya AMBISI jadi
kepsek, AMBISI juara kelas, AMBISI ketua BEM, dll gt lah… Pusiiiing…..
Manusia area tujuh beda lagi, mereka biasanya dari kecil emang
udah lahir dalam keadaan pasrah. Misalnya anak pembantu yang gak di sekolahin,
kemana2 ikut ibunya, melihat percontohan yang selalu di suruh2 dan ia2 aja, ya
itu anak akan tumbuh jadi seperti itu juga. PASRAH!? Paling gedenya gak jauh
dari jadi pembantu juga atau tukang apa gitu yang emang udah pasrah di apa2in
juga. Manusia di area ini selalu merasa bahwa diri mereka kecil, tidak berdaya,
dan takdir memang kejam. Pola pikir yang salah ini udah tertanam di jiwa dan
raga mereka, gak tau kenapa emang susah di ubah, jadinya terkesan “GAK MAU
USAHA“, tapi ya emang mau di apain juga manusia ini PASRAH nya udah ketanem di
diri mereka, karena tidak ada semangat lebih (semangat MAJU nya terbatas) akhirnya
membuat pikiran mereka tidak berkembang dan pada akhirnya tanpa disadari mereka
membatasi diri mereka sendiri. Ada sih beberapa orang area tujuh yang bisa
bangkit, tapi JARANG!? Realitanya, di sekitar kita aja, orang2 yang PASRAH
emang akan selamanya jadi pasrah dan hidupnya sulit berkembang. KASIAN banget!?
Manusia di area delapan, waaah… ini mah sama, udah ketamen juga di
otaknya “AKU JAYA KARENA AKU BERUSAHA”, gak perlu di bahas banyak2, manusia di
area delapan hanya melihat, “SAYA BERHASIL KARENA USAHA SAYA DAN KERJA KERAS
SAYA”. Intinya mereka anggep “lo kalo mau kaya gue usaha donk!?“. Manusia area
delapan tidak merasa mempunyai kewajiban menolong orang2 lemah karena mereka
menganggap, sebenarnya orang miskin yang lemah bisa kok untuk maju, hanya saja
mereka malas! So… ngapain peduliin orang males!. Manusia area delapan hanya
mengenal lingkungannya aja, lingkungan orang kelas atas yang bersaing, penuh
gengsi, dedikasi tinggi, dan ambisi untuk menjadi yang TER. Hmmm… yang begini
ini nih yang bisa menghasilkan anak2 mereka menjadi manusia area empat.
Manusia area sembilan lebih baik daripada manusia area delapan.
Kenapa? JELAS! Mereka masih mau melihat ke bawah. Orang2 ini biasanya di
lahirkan dari keadaan penuh perjuangan, dan gak lupa sama asal. Orang2 yang
lahir di keluarga biasa, lalu berjuang dan menjadi kaya raya. Biasanya orang2
ini masih punya keluarga di kampung yang masih pada miskin, Alhamdulillah,
makanya mereka masih inget ke bawah. Atau mereka masih tinggal di lingkungan
dekat warga yang biasa2 aja, jadi sesekali mereka masih mau buka kaca mobil
untuk salam sama tukang warung di depan komplek mereka. Bagus lah… Artis2,
ulama kaya, orang2 pemerintah juga biasanya sih begini, soalnya kan mereka
public figure . Mau gak mau rakyat, masyarakat juga bagian dari hidup mereka.
Jadi sekali2 kalo lebaran, natalan, atau ada bencana mereka biasanya nyumbang
dan berbagi. Sip lah!?
Manusia di area sepuluh ini bener2 manusia yang ada di tengah2. Gak
ada istimewanya tapi gak terlalu banyak minusnya juga. Rata2 masyarakat
Indonesia juga banyak nih yang begini. Mereka tinggal di perkampungan, dengan
bangunan rumah tembok, akur sama tetangga, berantem sekali2, punya motor,
arisan kampung, suami jadi pegawai, istri buka warung/jagain anak, makan sehari
3x, gizi lumayan, pendidikan oke, mereka juga solat 5 waktu, pengajian, bapak2
merokok, bangun jam 5 subuh tidur jam 10 malem, ada yang menikah muda ada yang
perawan tua. Semua berjalan biasa2 saja buat mereka. Masyarakat Indonesia
banget.
Manusia area sebelas ini adalah manusia yang paling jarang
ditemukan di Indonesia
, tapi sering kita temuin di sinetron2 Indonesia , realitanya…. ADA , tapi hanya
segelintir. Orang yang MISKIN, rumah gubuk, makan beras sisa tetangga, pemulung
sampah, tapi mereka pintar, giat bekerja, beriman, dan punya harga diri..
HEBAT!?. Manusia2 ini biasanya lahir dengan segala kelebihan yang di berikan
Tuhan. Biasanya mereka di beri ketabahan ekstra, kepintaran ekstra, dan
kekuatan fisik ekstra. Pada dasarnya orang miskin susah pintar karena gizi
mereka kurang, suasana belajar pun susah, membuat mereka jadi males ngenal
buku.
Tapi ada aja loh manusia2 yang punya
kelebihan seperti di sinetron. Walau gizi kurang, tinggal di lingkungan kumuh,
suasana tidak nyaman penuh sampah, dll, tapi mereka punya semagat belajar,
bekerja keras, dan pada akhirnya bisa jadi orang sukses. Itulah… Ini emang udah
Tuhan juga yang kasih kelebihan2 itu ke manusia2 ini.
Manusia area dua belas, udah miskin ngelunjak lagi. Manusia semacam
ini emang banyak di temuin di Indonesia karena jelas2, mereka tinggal di gubuk,
sampah, jalanan, semua membuat mereka menjadi liar dan gak ke urus, yang ada
mereka jadi selengeean, ngelunjak, walaupun di sekolahin tetep aja kerjaan
mereka nongkrong, nyemok, sambil godain cewek, nge cat rambut, pake celana
ketat, pake baju seksi dan memaksakan diri untuk rebonding rambut dengan
strikaan. Hhh… kasian sih manusia kayak gini, tapi kenyataannya banyak.
Walaupun pada akhirnya mereka gak jadi penjahat, tapi yaaa… mereka akan jadi
tetap miskin dengan kelakuan mereka yang pemales dan susah usaha. Ya mau
gimana? Emang gizi, pendidikan dan lingkungan dari kecilnya gak mendukung juga.
Yang mereka lihat cuma suasana kota
besar, anak2 kota
yang keren, mereka pengen, ya ikut2 an jadi ngelunjak, jatohnya norak dan
alhasil yang begini jadi sampah masyarakat.
0 Response to "Jenis Jenis Manusia"
Posting Komentar