HARI RAYA QURBAN
Telah kita ketahui
bersama bahwa sejarah penyembelihan hewan qurban berawal dari kisah nabi
Ibrahim a.s dengan nabi Ismail a.s.
adapun kisahnya sebagai berikut: “Nabi Ibrahim adalah nabiyullah yang sangat
taat kepada Allah Swt, pada hakikatnya semua para nabi taat kepada Allah Swt,
begitu juga dengan nabi Ibrahim. Sebelum kelahiran nabi Ismail, nabi Ibrahim
pernah berqurban kepada Allah Swt dengan menyembelih 1000 ekor kibas, 100 ekor
kambing dan 10 ekor unta dalam selang waktu yang berbeda. Melihat kejadian
tersebut malaikat merasa kagum lalu membawa pahala qurban nabi Ibrahim kepada
Allah Swt.
Disebabkan ketakwaan nabi Ibrahim
kepada Allah inilah nabi Ibrahim melaksanakan penyembelihan hewan qurban begitu
banyak. Cinta kepada Allah membuat nabi Ibrahim menyerahkan seluruh hartanya
dan apa yang dipunya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt. Nabi
Ibrahim pernah berkata sambil memohon “Ya Allah seandainya hamba mempunyai
seorang anak, maka akan hamba korbankan semata-mata untuk lebih mendekatkan
diri kepada-Mu, ya Allah berilah hamba anak yang shaleh.”
Singkat cerita, Allah mengabulkan
permohonan nabi Ibrahim dan mengaruniakan seorang anak yang shaleh bernama
Ismail. Setelah nabi Ismail berumur tujuh tahun, pada lain kisah ada yang
mengatakan pada saat itu nabi Ismail berumur tiga belas tahun, nabi Ibrahim
pernah bermimpi yaitu pada malam 8 Dzulhijjah bahwa Allah Swt, menyuruh nabi
Ibrahim untuk menyembelih anaknya nabi Ismail, kejadian malam itu direnungkan
nabi Ibrahim apakah mimpi itu berasal dari Allah ataukah dari setan, karena
perenungan nabi Ibrahim inilah maka adanya puasa hari Trawiyah (perenungan)
yang jatuh pada tanggal 8 Dzulhijjah, maka disunahkan untuk berpuasa.
Pada malam 9 Dzulhijjah nabi Ibrahim
bermimpi kembali dengan mimpi yang sama yaitu perintah untuk menyembelih nabi
Ismail. Hari esoknya dengan penuh perenungan bahwa nabi Ibrahim berkeyakinan
mimpi tersebut datangnya dari Allah, kejadian ini bertempat di daerah Mina.
Pristiwa 9 Dzulhijjah ini disebut dengan hari Arafah disunahkan untuk berpuasa
juga.
Mimpi nabi Ibrahim diceritakannya
kepada nabi Ismail. setelah mendengar cerita ayahanda nabi ismail berkata
kepada ayahnya: “ wahai ayah ku jika mimpi mu itu adalah benar datangnya dari
Allah maka aku ridha wahai ayah”.ketika iti nabi Ibrahim berkata kepada
istrinya yaitu Siti Hajar “ wahai istri ku hiasilah putra kita dengan hiasan
yang sangat indah dan pakailah baju terbaik yang akan kamu berikan kepada putra
kita karena Ismail akan saya bawa ke tempat yang sangat indah” Istri nabi Ibrahim
menuruti perintah suaminya. Pada saat nabi Ibrahim pergi bersama nabi Ismail
datanglah Iblis laknatullah menggoda Siti Hajar dengan berkata “ wahai Siti
Hajar tidak kah engkau tahu bahwa Ibrahim akan menyembelih anakmu, apakah kamu
tidak merasa kasihan bahwa dia adalah putramu satu-satunya yang engkau miliki,
dia sangat belia dan masih tidak tahu apa-apa, apakah kamu tidak melarangnya
untuk tidak menyakiti Ismail?
Siti Hajar menjawab “ wahai iblis
laknatullah jika itu adalah perintah dari Allah saya akan ridha dan ikhlas,
saya tidak melarang jika suami ku membawa anakku ketempat yang diridhai oleh
tuhan ku.
Perjalanan yang dilakukan Nabi
Ibrahim dengan Nabi Ismail menuju tempat dimana Ismail akan disembelih maka
berkatalah Ismail” wahai ayahku jangan engkau katakana nanti kepada ibu ku setelah
engkau pulang kerumah karena aku takut jika engkau ceritakan keadaan ku maka
ibu ku tentu akan menagis memikirkan aku, dan katakan aku baik-baik saja, agar
ibu ku tidak bersedih ketika melihat teman-teman sebayaku datang kerumah
sehingga teringat kepada ku” Nabi Ibrahim mengiayakan perkatan putranya.
Sampailah ketempat dimana Nabi
Ismail akan disembelih oleh ayahnya, dan Ismail dibaringkan oleh ayahnya. Pada
saat akan disembelih karena sangat tajamnya pisau yang dipegang oleh Nabi
Ibrahim batu yang ada disamping Nabi Ibrahim terbelah menjadi dua sehingga nabi
Ibrahim merasa takut untuk menyembelih anaknya. Maka berkatalah Ismail “Wahai
ayahku ikatlah kedua tanganku kebelakang dan tutuplah kedua mata ku dengan kain
agar engkau sembelih nantinya aku tidak bergerak dan memudahkan engkau
mengarahkan pasau keleherku” Nabi Ibrahim menuruti permintaan putanya.
Lagi-lagi syetan menggoda Nabi Ibrahim dengan ucapan “Sangan bodoh kamu wahai
Ibrahim menyembelih anakmu yang hanya semata wayang tidak kasihan kan engkau
kepada anakmu?” Tanpa menjawab Nabi Ibrahim mengambil beberapa kerikil batu
lalu melemparkan kearah iblis yang mencoba menggoda Nabi Ibrahim untuk
menggagalkan perintah Allah yang Mulia, sasaran mengenai mata syetan tersebut
sehingga menjadi buta. Inilah asal mula adanya wajib haji bagi jamaah haji yang
dinamakan dengan Jumrah.
Ketika
pisau sudah dekat ke leher Ismail maka Nabi Ibrahim bertakbir
Allahu
Akbar…Allahu Akbar …Allahu Akbar
Dijawab
oleh Nabi Ismail Laillaha ilallahu
Diteruskan
oleh Nabi Ibrahim Allahu Akbar
Ketika itu
Jibril a.s membawa kibas dari syurga serta menyambung takbirnya Nabi Ibrahim
dengan berkata Allahu Akbar walillahilhamd.
Jibril
membawa kibas dari syurga yaitu kurbanya Habil anak dari Nabi Adam a.s
Dahulu
ketika berkurban kepada Allah atas suruhan Nabi Adam dengan memilih menikah
antara Iklima dengan Labuda. Labuda adalah saudara kembarnya habil sedangkan
Iklima adalah saudara kembar Qabil. Karena ikhlasnya Habil mengurbankan
kibasnya yaitu pilihan yang terbaik dengan kibas yang gemuk, bersih dan tidak
cacat sedikitpun maka diterima oleh Allah sedangkan kurban nya Qabil tidak
diterima oleh Allah karena hasil tanaman yang rusak serta tidak ikhlas dalam
berkurban.
DO’A-DO’A
PILIHAN
1.
Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau jadikan hati kami condong pada kesesatan sesudah Engkau beri
petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau,
karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi Karunia.
2.
Ya Tuhan kami, kami
terlanjur berbuat aniaya terhadap diri kami sendiri, jika Engkau tidak
mengampuni kami dan tidak mengasihi kami, pastilah kami ini tergolong
orang-orang yang rugi. Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah
kesalahan-kesalahan kami. Serta wafatkanlah kami bersama orang-orang yang baik.
Tiada Tuhan selain Mu. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang
yang zalim.
3.
Ya Allah, ampunilah
dosa kami semuanya, baik yang halus maupun yang kasar, yang terdahulu dan yang
kmudian yang nyata dan yang tersembunyi.
4.
Ya Tuhan kami,
tunjukilah kami untuk mensyukuri ni’mat Mu yang telah Engkau berikan kepada
kami dan kepada ibu bapak kami dan supaya kami dapat berbuat amal yang shaleh
yang Engkau ridhai, berikan kebaikan kepada kami dengan memberikan kebaikan
kepada anak cucu kami, sesungguhnya kami bertaubat kepada Engkau dan
ssungguhnya kami termasuk orang yang berserah diri.
Note:
Sangat dianjurkan membaca Q.s Al Kautsar sebanyak-banyaknya pada hari 10
Dzulhijjah, keutamannya mendapat pahala 10 derajat satu orang berqurban.
Wallahu
‘alam bi shawwab
0 Response to "HARI RAYA QURBAN"
Posting Komentar