cinta adalah fitrah dalam diri manusia, manusia semua
memiliki cinta, karena cinta akan selalu hadir pada manusia, cinta adalah
perasaan yang khas yang melekat padi diri manusia, banyak beranggapan kalau
hidup tanpa cinta hidup akan terasa hampa, pada suatu hari saya pernah bertanya
kepada siswa saya, apa itu cinta, sebagian siswa mengatakan cinta adalah rasa
ingin memiliki, sebagian lagi mengatakan cinta adalah rasa ingin memiliki dan lain. “Setiap orang berbeda
pendapat memaknai cinta, dan sampai akhir masa masalah cinta tidak pernah
tuntas-tuntasnya untuk dibahas oleh para ilmuan maupun remaja yang lagi
merasakan jatuh cinta,
Dari
sekian banyak ilmuan memaknai cinta, tapi hati saya tergugah ketika membaca
karya Prof. M. Anzaikhan seorang filsuf tanah rencong yang terkenal, mengenenai
cinta yaitu: Seatu ketika seorang murid bertanya kepada gurunya, “Wahai
guru, apakah cinta itu…?”
Sang guru berkata, ”Pergilah engkau melewati ladang
gandum di sana. Terus berjalan dan jangan berbalik atau mundur. Ambillah
sebatang gandum yang menurut kamu paling baik. Jika sudah memetiknya, kamu
tidak boleh menggantikannya dengan yang lain.”
Kemudian murid itu pergi ke ladang gandum hingga akhirnya
ia kembali sore hari tanpa satu pun tangkai gandum. Guru bertanya, “Mengapa
kamu tidak membawa gandum?”.
”Aku melihat setangkai gandum yang bagus, tetapi aku tidak
yakin ia yang terbaik sehingga aku terus mencari yang jauh lebih baik lagi
namun tidak ku temukan, sadar-sadar aku sudah berdiri di ujung ladang dan tidak
bisa kembali lagi.” Guru pun menjawab, “itulah
cinta”.
itulah
makna cinta bagi saya. Ketika ada jarang disyukuri ketika hilang baru
disesalkan. Saat dekat kita tidak menghiraukan, saat kehilangan baru kita
menyesali bahwa kehadirannya sangat berharga
dan bearti dalam hidup kita.
selanjutnya menurut saya ada cinta yang harus kite mengerti yaitu kedudukan kita seorang hamba, bila kita adalah hamba berarti ada nama nya khalik, cinta seorang hamba kepada khalik adalah ketaan, taat terhadap perintah sang khalik (Allah), dan menjauhi segala laranganNya, cinta khalik kepada hambanya adalah Ridhanya, rahmanNya, maafNya dan lain, cinta itulah cinta sebagai ketaan dari hamba untuk Allah.
“Ketika
mencintai makhluk Allah seperti lawan jenis maka pandangan saya adalah
mencintai sesuatu itu bukan karena dipengaruhi oleh faktor sesuatu tetapi
datangnya murni dari hati dan niat karena Allah semata. Sebab apabila kita
mencintai makhluk karena sesuatu minsalnya kekayaan, kecantikan, dan lain
sebagainya. Ketika sebab itu tidak ada lagi maka rasa cinta akan lenyap dari
hati, itulah cinta murni menurut saya.”
0 Response to "cinta"
Posting Komentar